Thursday, September 13, 2012

Awas "Kambing Hitam" Menghantui Pola Asuh Anak

 Sebagai orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Tapi tanpa kamu sadari ternyata sikap berlebihan dalam mendidik anak malah bisa berdampak buruk bagi mereka. Apa maksudnya? Let's scroll down!

Si kecil jatuh dan menangis. Pasti kamu panik dan langsung menggendong anakmu. Itu memang benar, Moms! Tapi cobalah mengingat, setelah itu apa yang kamu lakukan? Memukul kursi, meja atau benda yang membuatnya jatuh? Sambil berkata, “Kursinya nakal ya, bikin kamu jatuh.” Ternyata itu adalah kesalahan terbesar, karena kamu sejak dini sudah mengajarkan si kecil mencari “kambing hitam” atas kejadian buruk yang dialaminya.
Memanjakan
Kebiasaan mencari “kambing hitam” untuk kondisi tertentu, misal anak merasa tidak nyaman seperti anak terjatuh atau terpeleset ternyata akan direkam baik olehnya. Anak akan merasa ketika ia jatuh atau berbuat kesalahan akan ada "oknum" yang bisa disalahkan. Misalnya, si kecil terjatuh kerena berlari-lari di dalam rumah dan spontan kamu akan menyalahkan bahkan memukul lantai dan mengatakan lantainya nakal. Hal itu akan berdampak, si kecil menjadi anak yang manja dan gampang menangis. Akibatnya semakin bertambah usia anak maka ia akan belajar bahwa ia tidak boleh disalahkan dan bahkan ia tidak tahu bahwa penyebab ia jatuh adalah karena dirinya sendiri yang tidak berhati-hati. Sifat manja juga membuat anak akan bersikap permisif sehingga ia tidak peduli lingkungan sekitarnya.
Egois
Memberikan contoh dengan kamu bersikap selalu berpihak kepada anak bisa mencetak anak dengan sifat egois. Anak merasa ia tidak pernah salah karena dalam konsep anak mengerti bahwa kamu akan membelanya dan menyalahkan pihak lain atau bahkan benda di sekitarnya. Sedikit demi sedikit kamu telah menanamkan sifat egois, anak maunya sendiri. Karena kamu selalu dipihaknya. Dan saat dibangku sekolah, sifat egois ini akan semakin terlihat dan membuat si kecil dijauhi teman-temannya karena ia sejak dini belajar meniru bahwa ada pihak yang bisa disalahkan dan itu pasti bukan dirinya.

Sebagai orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Tapi tanpa kamu sadari ternyata sikap berlebihan dalam mendidik anak malah bisa berdampak buruk bagi mereka. Apa maksudnya? Let's scroll down!

Tidak Bisa Membedakan
Coba deh Mom ingat-ingat, kok bisa ya kamu menyalahkan kursi, lantai atau meja di rumah. Bahkan  menjadikan itu penyebab dari anak jatuh. Lucu bukan? benda mati menjadi objek penderita. Dengan kamu bersikap seperti itu, bayangkan apa yang ada dalam pikiran anak tentang konsep benda mati dan benda bergerak. Anak tidak bisa membedakan mana benda mati dan benda bergerak bukan? Masa meja bisa jalan dan membuat si kecil tersandung? Hayo moms! Mulailah untuk mengajarkan anak berpikir realistis sejak dini.
Tidak Mengakui Kesalahan
Dampak negatif lainnya kalau kamu tidak segera memperbaiki kebiasaan mencari “kambing hitam” adalah membuat anak tidak mau mengakui kesalahan bilamana ia salah. Karena kamu selalu memback up dan tidak memberikan penjelasan kepada anak. Anak akan berpikir ia selalu benar dan pihak lain yang menanggung kesalahan tersebut . Padahal anak harus diajarkan untuk berani mengakui kesalahannya untuk paham bahwa mereka belajar untuk berhati-hati dan tidak bersikap semaunya. Anak yang berani mengakui kesalahan juga menjadikan anak belajar untuk berkata jujur.
So, mulailah menjelaskan kepada si kecil bahwa kalau berlari-lari harus berhati-hati. Dan kalau jatuh, ia harus menanggung risiko atas tindakan yang dilakukannya. Ini akan membuat anak merasa bahwa ia tidak harus selalu dibela dan mengerti bahwa setiap hal yang dilakukan ada risikonya.

sumber:  http://family.fimela.com/read/2012/09/10/awas-%E2%80%9Ckambing-hitam%E2%80%9D-menghantui-pola-asuh-anak?page=0,0#.UFK-wq4rqBM

No comments:

Post a Comment