Sebagai orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak.
Tapi tanpa kamu sadari ternyata sikap berlebihan dalam mendidik anak
malah bisa berdampak buruk bagi mereka. Apa maksudnya? Let's scroll
down!
Si kecil jatuh dan menangis. Pasti kamu panik dan langsung
menggendong anakmu. Itu memang benar, Moms! Tapi cobalah mengingat,
setelah itu apa yang kamu lakukan? Memukul kursi, meja atau benda yang
membuatnya jatuh? Sambil berkata, “Kursinya nakal ya, bikin kamu jatuh.”
Ternyata itu adalah kesalahan terbesar, karena kamu sejak dini sudah
mengajarkan si kecil mencari “kambing hitam” atas kejadian buruk yang
dialaminya.
Memanjakan
Kebiasaan mencari “kambing hitam” untuk kondisi tertentu, misal anak
merasa tidak nyaman seperti anak terjatuh atau terpeleset ternyata akan
direkam baik olehnya. Anak akan merasa ketika ia jatuh atau berbuat
kesalahan akan ada "oknum" yang bisa disalahkan. Misalnya, si kecil
terjatuh kerena berlari-lari di dalam rumah dan spontan kamu akan
menyalahkan bahkan memukul lantai dan mengatakan lantainya nakal. Hal
itu akan berdampak, si kecil menjadi anak yang manja dan gampang
menangis. Akibatnya semakin bertambah usia anak maka ia akan belajar
bahwa ia tidak boleh disalahkan dan bahkan ia tidak tahu bahwa penyebab
ia jatuh adalah karena dirinya sendiri yang tidak berhati-hati. Sifat
manja juga membuat anak akan bersikap permisif sehingga ia tidak peduli
lingkungan sekitarnya.
Egois
Memberikan contoh dengan kamu bersikap selalu berpihak kepada anak
bisa mencetak anak dengan sifat egois. Anak merasa ia tidak pernah salah
karena dalam konsep anak mengerti bahwa kamu akan membelanya dan
menyalahkan pihak lain atau bahkan benda di sekitarnya. Sedikit demi
sedikit kamu telah menanamkan sifat egois, anak maunya sendiri. Karena
kamu selalu dipihaknya. Dan saat dibangku sekolah, sifat egois ini akan
semakin terlihat dan membuat si kecil dijauhi teman-temannya karena ia
sejak dini belajar meniru bahwa ada pihak yang bisa disalahkan dan itu
pasti bukan dirinya.
Sebagai orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak.
Tapi tanpa kamu sadari ternyata sikap berlebihan dalam mendidik anak
malah bisa berdampak buruk bagi mereka. Apa maksudnya? Let's scroll
down!
Tidak Bisa Membedakan
Coba deh Mom ingat-ingat, kok bisa ya kamu menyalahkan kursi, lantai
atau meja di rumah. Bahkan menjadikan itu penyebab dari anak jatuh.
Lucu bukan? benda mati menjadi objek penderita. Dengan kamu bersikap
seperti itu, bayangkan apa yang ada dalam pikiran anak tentang konsep
benda mati dan benda bergerak. Anak tidak bisa membedakan mana benda
mati dan benda bergerak bukan? Masa meja bisa jalan dan membuat si kecil
tersandung? Hayo moms! Mulailah untuk mengajarkan anak berpikir
realistis sejak dini.
Tidak Mengakui Kesalahan
Dampak negatif lainnya kalau kamu tidak segera memperbaiki kebiasaan
mencari “kambing hitam” adalah membuat anak tidak mau mengakui kesalahan
bilamana ia salah. Karena kamu selalu memback up dan tidak
memberikan penjelasan kepada anak. Anak akan berpikir ia selalu benar
dan pihak lain yang menanggung kesalahan tersebut . Padahal anak harus
diajarkan untuk berani mengakui kesalahannya untuk paham bahwa mereka
belajar untuk berhati-hati dan tidak bersikap semaunya. Anak yang berani
mengakui kesalahan juga menjadikan anak belajar untuk berkata jujur.
So, mulailah menjelaskan kepada si kecil bahwa kalau berlari-lari
harus berhati-hati. Dan kalau jatuh, ia harus menanggung risiko atas
tindakan yang dilakukannya. Ini akan membuat anak merasa bahwa ia tidak
harus selalu dibela dan mengerti bahwa setiap hal yang dilakukan ada
risikonya.
sumber: http://family.fimela.com/read/2012/09/10/awas-%E2%80%9Ckambing-hitam%E2%80%9D-menghantui-pola-asuh-anak?page=0,0#.UFK-wq4rqBM
No comments:
Post a Comment