Ibu Lies, sungguh sangat bangga kepada suaminya, begitu pula anak-anaknya.. Apakah kita sudah menjadi sosok yang dibanggakan dalam keluarga?
Seperti yang diungkapkan ‘quotes’ favorit saya : “You are replaceable in your job..but you are irreplaceable in your family..” Kalau kita renungkan dengan khusyuk, pesan ini mengandung sebuah pesan yang dalam. Sebuah ‘quotes’ yang layak mendapat perhatian dari setiap anggota keluarga. Inilah yg mendasari saya dan suami tercinta untuk saling memberikan yang terbaik satu sama lain. Karena masing-masing dari setiap anggota keluarga memang memiliki tempat khusus yang tak tergantikan.
Awalnya, sama seperti sebagian besar kehidupan pernikahan yang tidak luput diguncang prahara, kehidupan hampir 7 tahun di awal pernikahan kami mengalami ‘turbulence’ yang cukup dahsyat, sehingga sudah beberapa kali mencapai titik nadir yg seolah tanpa harapan. Disitulah kami mendapat pengalaman berharga untuk membentuk sebuah keluarga dengan seluruh esensinya. Saya sungguh beruntung.. memiliki seorang suami yang sangat menjunjung tinggi nilai sebuah keluarga. Dari sang suami saya belajar banyak bagaimana memainkan peran saya tidak hanya sebagai ibu dan istri tetapi juga menjadi sosok sahabat, partner dan juga kekasih bagi pasangan. Buat kami berdua, sebuah keluarga harus menjadi tempat berteduh yang paling nyaman bagi setiap anggotanya. Kami tahu, sesuatu yang berharga harus diperjuangkan. Keluarga yang penuh kehangatan juga harus diperjuangkan oleh setiap anggotanya.Dan bertahun-tahun kami berjuang bahu membahu.. karena kami percaya, rumah yang hangat adalah surga dunia.
Dalam perjuangan itu kami membangun impian bersama.
Ya, sebuah keluarga dengan impian akan memiliki daya juang untuk menjadi keluarga yang diidamkan.
Kami berjuang membangun saling memahami diantara kami karena kami percaya bahwa soul-mate bukan ditemukan tapi diciptakan.
Kami menciptakan diri masing-masing untuk saling menjadi soul-mate. Dalam kesibukan yang sangat, kami selalu membangun komunikasi yang sehat. “Ngopi bareng” itu yang kami lakukan untuk memastikan kami selalu “on track”.
Pada saat ngopi bareng di cafe itulah kami membangun ‘chemistry’ di antara kami. Ya. Kamipun percaya, chemistry diantara sepasang suami istri bukan sebuah anugerah yang datang dari langit. Chemistry pun perlu diperjuangkan.
Hasilnya sekarang.. puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, kami bisa memiliki tempat berteduh dan berlabuh yang kami impikan. Kami bisa selalu pacaran dan jatuh cinta… pada orang yang sama..
Puji syukur, sekarang kami sudah menikmati hasil perjuangan kami karena satu hal yang kami ingat : “Sebuah pernikahan yang berbahagia tidak diantar malaikat ke hadapan anda di sebuah piring emas. Anda harus memperjuangkannya”
Artikel ini merupakan hasil tulisan istri saya, Nunik Noveldy yang saat tulisan ini dimasukkan, sedang menjadi finalis lomba menulis yang diadakan oleh Hotel Papandayan. Jika artikel ini cukup menarik dan bermanfaat buat anda, mohon kesediaan anda untuk mau memberikan dukungan dengan ikut voting untuk tulisan ini.
@noveldy
sumber http://www.indranoveldy.com/artikel/pernikahan/kebahagiaan-sebuah-pernikahan-otomatis-atau-perlu-perjuangan/
No comments:
Post a Comment